Menteri Agama Sebut Pusat Kajian Islam Tak Hanya Berada di Timur Tengah
JAKARTA,quickq加速器官网版 DISWAY.ID- Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa persebaran keilmuan Islam tidak lagi terkonsentrasi di Timur Tengah.
Menurutnya, pusat-pusat studi Islam saat ini telah berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat.
BACA JUGA:Pesantren Mulai Laksanakan Makan Bergizi Gratis, Menag Tegaskan Azas Keadilan
BACA JUGA:Kemenag Teken MoU dengan Kedubes Amerika, Buka Kesempatan Santri Tempuh Pendidikan di Negeri Paman Sam
“Faktanya tinggi (minat santri ke Amerika), tinggi banget karena kan media sekarang ini juga sangat terbuka di pesantren," kata Menag usai teken MoU dengan Kedubes Amerika di Kemenag Rabu 8 Januari 2025.
"Banyak sekali Muslim scholars, jadi kita tidak bisa mengklaim bahwa Islam itu hanya di Timur Tengah," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat kini menjadi salah satu pusat keilmuan Islam yang sangat maju.
“Pusat-pusat studi Islam di Amerika itu banyak sekali. Islam scholars banyak sekali. Profesor-profesor Muslim terkemuka di Amerika juga banyak sekali di beberapa universiti," terangnya.
BACA JUGA:Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren Sesuai Surat Edaran Kemenag, Berikut Isinya!
"Bahkan profesor tafsir yang terkemuka juga banyak di Amerika. Jadi kita tidak bisa mengatakan bahwa belajar tafsir itu hanya di Timur Tengah. Itu jago-jago tafsir juga ada di Amerika sekarang ini," tandas Menag.
Sebagai informasi, Kementerian Agama Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Rabu 8 Januari 2025. Disway merchandise
Penandatanganan tersebut membuka berbagai peluang kerja sama dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Amerika, khususnya bagi santri, mahasiswa, serta dosen yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI.
BACA JUGA:Kemenag Wacanakan Libur Bulan Ramadan, Ini Tanggapan Mendikdasmen
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwasanya dalam MoU tersebut terdapat beberapa poin penting yang akan memberikan manfaat besar bagi pendidikan di Indonesia.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:热点)
- Fatty Liver, Bahaya Penyakit Hati yang Kerap Terlambat Disadari
- Akui Dekat dengan Sultan Brunei Selama 60 Tahun, Prabowo: Kalau Brunei Dicubit, Indonesia Merasakan
- Ojol Resah! isu Merger Grab
- Kemenperin Soal Panasonic Holdings PHK Ribuan Karyawannya: Tidak Terjadi di Indonesia
- Sandiaga Beber Proyek Dandani Kepulauan Seribu, Investornya dari Qatar
- Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
- OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- SBY: Dunia Semakin Rentan dan Berbahaya, Kolaborasi Global Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim
- Lebih Baik Mandi Malam atau Pagi Hari?
- Gelar Rejeki wondr BNI
- Balai Kota Diserbu Pelamar Gegara Hoaks, Begini Penjelasan Lengkap Lowongan PJLP Pemprov DKI
- Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2024, Pertamina Tetap, Shell dan BP Naik!
- Rumah Charlie Chandra Pengugat Aguan Diblokade Anggota Polda Banten, Ghufroni: Terlalu Over Acting
- Guyuran Apresiasi dan Hadiah yang Diterima Paskibraka usai Bertugas di Upacara HUT ke
- BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?
- Bali, Manado, Kalimantan Dipadati Wisatawan Selama Libur Waisak, Ini Jalur Tol Paling Macet
- Tawaran Kerja Palsu Makin Marak, KBRI Phnom Penh Perkuat Perlindungan WNI
- Ini Isi Pembicaraan AHY saat Bertemu Bamsoet di Kantor DPP Demokrat
- Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja