会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit!

Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit

时间:2025-06-08 13:56:29 来源:quickq ios版下载 作者:探索 阅读:688次
Jakarta,quickq最新苹果下载 CNN Indonesia--

Sebuah studi mengungkap setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup rata-rata 20 menit.

Studi tersebut dipublikasikan pada jurnal Addiction oleh para peneliti dari University College London.

Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit

Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit

Peneliti memperkirakan rokok mengurangi harapan hidup sebesar 17 menit untuk laki-laki dan 22 menit untuk perempuan, setelah mempertimbangkan faktor sosial ekonomi dan lainnya.

Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Satu Batang Rokok Pangkas Hidup hingga 20 Menit

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, seorang perokok yang menghabiskan sebungkus rokok (20 batang) setiap hari dapat kehilangan sekitar tujuh jam harapan hidup per bungkus.

Dampak merokok pada harapan hidup dalam penelitian ini mengacu pada data kematian dari studi British Doctors Study untuk laki-laki dan Million Women Study untuk perempuan.

Temuan menunjukkan bahwa perokok rata-rata kehilangan 10 tahun harapan hidup dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok.

Hasil serupa juga dilaporkan di Amerika Serikat (AS), di mana perokok memiliki harapan hidup 10 tahun lebih pendek, menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS).

Lihat Juga :
Studi Temukan Kandungan Mikroplastik di Kantong Teh

Kerusakan akibat merokok bersifat kumulatif, tetapi berhenti merokok dapat memperpanjang harapan hidup, meskipun hasilnya bergantung pada usia dan lamanya kebiasaan merokok.

"Orang yang berhenti merokok pada usia 20-an atau awal 30-an cenderung memiliki harapan hidup yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok," ujar Jackson, melansir CNN Health.

"Namun, berhenti merokok pada usia berapa pun tetap akan memperpanjang hidup Anda dibandingkan jika terus merokok," imbuhnya.

Studi ini juga menunjukkan manfaat berhenti merokok sejak dini. Seorang perokok 10 batang per hari yang berhenti pada 1 Januari, misalnya, dapat mencegah kehilangan satu hari penuh harapan hidup pada 8 Januari, satu pekan pada 20 Februari, dan satu bulan pada 5 Agustus.

Pada akhir tahun, perokok tersebut bisa mencegah hilangnya 50 hari harapan hidup.

Penelitian lain yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, kanker, dan penyakit autoimun.

Namun, ketika seseorang berhenti merokok, respons kekebalan tubuh mereka mulai membaik, meskipun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya.

"Kabar baiknya, sistem kekebalan tubuh bisa pulih," ujar Darragh Duffy, rekan penulis studi tersebut.

Merokok memiliki dampak serius pada kesehatan dan harapan hidup. Berhenti merokok, pada usia berapa pun, tetap memberikan manfaat signifikan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Seperti yang dikatakan para peneliti, "Waktu terbaik untuk berhenti merokok adalah sekarang."

(del/sfr)

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Mengadu ke Menpan RB, Rangkap Jabatan Konsil Kesehatan Indonesia Disorot
  • Doa Pembuka Rezeki, Ada yang Muncul di Al
  • Kasus TPPO Jual Ginjal di Bekasi Terbongkar! Mahfud MD : Tidak Ada Bekingan, Tangani Sampai Tuntas!
  • Nasib Perundingan Dagang Trump Usai Pengadilan Batalkan Kebijakan Tarif AS
  • VIDEO: Kala Polisi Menjelma Sinterklas Hibur Bocah
  • 英国伯明翰城市大学珠宝学院专业设置
  • Bukti Rekaman Ucapan Panji Gumilang yang Diduga Menistakan Agama Dikirim ke Puslabfor
  • Bukan Merlion, Ini Spot Favorit Turis Indonesia Liburan ke Singapura
推荐内容
  • FOTO: Koleksi Baru Dior Men Terinspirasi dari Pebalet Nureyef
  • 英国金匠相当于中国什么大学?
  • Kasus Blackmail Video Syur, Artis FTV Hasninda Ramadhani Diperiksa Besok
  • Doa Qunut Witir Sholat Tarawih di Separuh Terakhir Ramadhan
  • 7 Sayuran yang Mengandung Kalsium, Jaga Kesehatan Tulang dan Gigi
  • Tak Undang Relawan Anies Baswedan, NasDem: Mereka Milik Semua Partai Koalisi