会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi!

Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi

时间:2025-06-08 14:06:33 来源:quickq ios版下载 作者:百科 阅读:196次

JAKARTA,quickq官网ios下载 DISWAY.ID -Viral warung Madura dilarang buka 24 jam di Bali karena minimarket merasa kalah saing. 

Warung Madura memang unik jika ditelisik dari sejarahnya. 

Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi

Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi

Sebuah cerita diungkapkan oleh A Dardiri Zubairi yang dikutip dari laman Rumah Literasi Sumenep.

Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi

Dia bercerita, dulu ketika kuliah di Ciputat dekade 90-an sangat jarang orang Sumenep yang merantau Jakarta. 

Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi

BACA JUGA:Tegas! Pemerintah Sebut Tak Ada Larangan Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Warung kelontong kebanyakan dijalankan oleh orang Jawa, Sunda, dan batak.

Mungkin generasi pertama orang Sumenep ke jakarta berawal dari pulau Gili Genting. Mereka umumnya mukim di Cilincing Tanjung Periok Jakarta Utara. 

"Teman kuliah saya asal Madura banyak yang mukim di situ. Umumnya perantau sumenep ketika itu jual alat alat bangunan yang barangnya (utamanya kayu) dipasok dari Kalimantan. Sisanya mereka membuka warung kelontong dan pekerjaan di sektor informal lainnya," tulisnya. 

Berbeda dengan suadaranya, orang Bangkalan dan Sampang mudah dijumpai di sudut-sudut Jakarta.

Jualan sate, bubur kacang ijo, tukang cukur, besi tua adalah jenis pekerjaan yang didominasi orang Bangkalan dan Sampang, mungkin sebagian juga orang Pamekasan.

Eksodus orang Sumenep ke Jakarta terjadi paska reformasi, dimulai sejak 2004 yang didominasi orang Pulau Poteran. 

Kenapa poteran? 

Pulau ini dihuni oleh masyarakat yang umumnya petani dan nelayan. 

Ladang-ladang tadah hujan yang umumnya ditanami jagung lokal, kacang tanah, dsb tak juga mengeluarkan pulau ini dari jebakan kemiskinan. 

  • 1
  • 2
  • 3
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • 7 Minuman Herbal untuk Meredakan Batuk Secara Alami
  • Bank DKI Pastikan Operasional Berjalan Normal dan Tidak Terdampak Kasus Kredit Sritex
  • 意大利室内设计留学好不好?
  • Niat dan Tata Cara Itikaf di Masjid saat Bulan Ramadhan
  • Penyendiri Tak Selalu Introvert, Ini Bedanya dengan Ambivert
  • Siap Gabung dengan Mandala, Adira Finance (ADMF) Bidik Dominasi Pasar Otomotif di Indonesia Timur
  • 艾米丽卡尔艺术与设计大学申请介绍
  • 如何申请出国读建筑?这些要求你需要了解
推荐内容
  • Perusahaan Jepang Hentikan Pembangunan Pabrik Senilai 1,6 Miliar Dolar!
  • Gerah Ditanya Terus, Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli UGM ke Jurnalis: Tapi Gak Boleh Difoto!
  • Hasan Nasbi Tegaskan Komitmen Pemerintah Menjamin Kebebasan Pers
  • BEI Pelototi Pergerakan Saham BESS, CRAB dan BSWD, Ternyata Ini Alasannya
  • Jembatan Kaca di Tempat Wisata, Demi Estetika Jangan Jadi Petaka
  • 建筑学出国留学前景分析