会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Harus Seberapa Sering Kita Mengepel Lantai Rumah?!

Harus Seberapa Sering Kita Mengepel Lantai Rumah?

时间:2025-06-08 17:10:54 来源:quickq ios版下载 作者:时尚 阅读:823次
Jakarta,quickq官网入口直接下载 CNN Indonesia--

Terlalu sering mengepel konon bisa merusak permukaan lantai. Tapi, lantai jarang dipel juga bukan hal yang bagus, karena kotor dan tidak sehat.

Harus Seberapa Sering Kita Mengepel Lantai Rumah?

Lantas, harus seberapa sering kita mengepel lantai rumah?

Setiap orang pasti memiliki frekuensi menyapu dan mengepel yang berbeda. Hal ini tergantung pada berapa luas rumah dan bagaimana gaya hidup yang dijalani saat berada di rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berapa kali sebaiknya lantai rumah dipel?

Kotoran akan selalu masuk ke dalam rumah. Dalam kondisi ini, mengepel adalah sesuatu yang wajib dilakukan.

Area dengan lalu lintas tinggi atau sering dilalui orang rumah harus sering dibersihkan. Misalnya di pintu masuk, dapur, kamar mandi, dan lorong rumah. Daerah ini adalah tempat-tempat yang harus dipel setiap minggu.

Umumnya disarankan untuk mengepel lantai 1-2 kali dalam seminggu. Tapi, Anda juga perlu mempertimbangkan jenis lantai. Setiap jenis lantai memiliki cara perawatan yang berbeda.

Untuk lebih jelasnya, berikut frekuensi mengepel lantai yang harus dilakukan, tergantung pada jenis lantai, lalu lintas atau aktivitas, hingga kebiasaan di rumah, mengutip Real Simple.

1. Lalu lintas di rumah

Area dengan lalu lintas atau mobilitas manusia yang cukup padat jadi tempat yang rentan kotor. Misalnya saja pintu masuk, dapur, hingga kamar mandi.

Keberadaan hewan di dalam rumah juga bisa memperbanyak debu yang masuk ke dalam. Dengan begitu, beberapa kali dalam sepekan atau bahkan setiap hari jadi pilihan yang baik.

2. Tipe lantai

Ilustrasi Alat Bersih BersihIlustrasi. Jenis lantai juga memengaruhi seberapa sering rumah harus dipel. (condesign/Pixabay)

Jenis lantai rumah bisa memengaruhi seberapa sering lantai harus dipel. Misalnya, ubin biasa memerlukan proses pel yang lebih sering dibandingkan dengan lantai kayu.

Bukan cuma karena kotoran yang mudah terlihat di ubin, tapi juga debu yang mudah menempel di garis pembatas antar-ubin.

Sebaliknya, lantai kayu lebih tahan terhadap debu karena tertutup.

Selain itu, warna ubin yang terang dan gelap memerlukan jadwal mengepel yang lebih sering dibandingkan dengan warna sedang.

3. Kebiasaan di rumah

Gaya hidup dan kebiasaan juga dapat memengaruhi seberapa sering Anda perlu mengepel lantai. Misalnya, jika Anda memiliki hewan peliharaan atau cenderung memasukkan kotoran ke dalam rumah, maka lebih sering mengepel adalah hal yang masuk akal.

Beda halnya jika Anda sering bepergian atau jarang beraktivitas di rumah. Anda boleh-boleh saja jarang mengepel lantai.

(tst/asr)

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Eka Hospital Gelar 'Health Talk' soal Diabetes dan Pneumonia
  • Hasan Nasbi Tegaskan Komitmen Pemerintah Menjamin Kebebasan Pers
  • BEI Cabut Suspensi Tiga Saham Emiten, Salah Satunya Langsung Melejit 34%
  • Perluas Kerjasama dengan Indonesia, Kadin Ungkap Peluang Investasi dari Turki
  • Menilik Peruntungan di Tahun Naga Kayu 2024
  • Sahkah Mandi Junub Pakai Air Hangat?
  • Benarkah Anak Jurusan IPA Lebih Pintar daripada IPS? Darmaningtyas: Balik ke Penjurusan Bukan Dosa!
  • Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo
推荐内容
  • Jakarta X Beauty Bantu Dukung Perekonomian Dalam Negeri
  • 加拿大艺术院校申请,该如何准备?
  • Geramnya Noel Karena Ulah Diana, Wamenaker Minta Perusahaan Kembalikan Ijazah yang Ditahan!
  • Hadapi Gelembung Pasar, Platform Bursa Kripto AMG Kenalkan Metode Evaluasi Berbasis Empat Dimensi
  • 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah Anak
  • Sri Mulyani Pastikan Defisit APBN Tidak Jebol: Jangan Khawatir