Kenapa Hanya Sedikit Orang Jepang yang Punya Paspor?
Di tengah derasnya arus wisataglobal, warga Jepangjustru semakin jarang bepergian ke luar negeri. Data terbaru menunjukkan, hanya sekitar satu dari enam warga Jepang yang memiliki paspor.
Angka ini menurun drastis dibandingkan sebelum pandemi, menandakan pergeseran tren perjalanan masyarakat Negeri Sakura.
Sebagai perbandingan, sekitar 50 persen warga Amerika Serikat memiliki paspor, angka yang melonjak dari hanya lima persen pada 1990. Sementara itu, di Korea Selatan, sekitar 60 persen populasi memiliki paspor, berdasarkan data dari pemerintah Seoul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kenapa minat bepergian ke luar negeri malah turun?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat warga Jepang untuk bepergian ke luar negeri. Selain dampak pandemi yang masih terasa, melemahnya nilai tukar yen juga menjadi alasan utama.
Dalam lima tahun terakhir, yen kehilangan sekitar sepertiga nilainya, membuat perjalanan ke luar negeri menjadi lebih mahal bagi warga Jepang. Ditambah dengan tingkat inflasi yang meningkat dan minat yang kembali tumbuh terhadap perjalanan domestik, banyak warga memilih untuk tetap berlibur di dalam negeri.
Tren Perjalanan Warga Jepang
Minat bepergian ke luar negeri di Jepang sebenarnya sudah mengalami lonjakan sejak akhir 1980-an. Pada 1990, lebih dari 10 juta warga Jepang melakukan perjalanan ke luar negeri, angka yang kemudian meningkat menjadi 20 juta sebelum pandemi melanda.
Tahun ini, jumlah warga Jepang yang diperkirakan akan melakukan perjalanan ke luar negeri mencapai sekitar 14,1 juta, menurut estimasi agen perjalanan terbesar di Jepang, JTB. Meski belum kembali ke angka sebelum pandemi, tren ini diprediksi akan terus meningkat jika nilai tukar yen kembali stabil.
"Dalam beberapa tahun terakhir, pelemahan yen yang drastis menyebabkan banyak orang menunda perjalanan ke luar negeri. Namun, begitu pasar valuta asing stabil, tren perjalanan internasional diperkirakan akan meningkat kembali," demikian pernyataan JTB dalam laporannya yang dirilis Januari lalu.
Lihat Juga :![]() |
Di sisi lain, meski hanya sedikit warganya yang bepergian ke luar negeri, Jepang justru mengalami lonjakan jumlah wisatawan asing yang datang. Tahun lalu, negara ini mencatat rekor dengan lebih dari 36 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan banyak dari mereka memadati destinasi wisata populer seperti Kyoto.
Dengan dinamika ekonomi dan pariwisata yang terus berubah, masih menjadi pertanyaan apakah warga Jepang akan kembali bepergian ke luar negeri dalam jumlah besar seperti sebelumnya atau lebih memilih menikmati keindahan negeri sendiri.
[Gambas:Video CNN]
-
7 Manfaat Sinar Matahari Pagi, Tak Sekadar Baik untuk TulangINFOGRAFIS: Frugal Living, Gaya Hidup Mewah yang Bikin Cepat KayaSambut BLK 2025, OJK Sumut Gelar Edukasi Keuangan untuk Penyandang DisabilitasSidang Pembacaan Eksepsi SYL Ditunda Karena Hakim SakitCara Cek Lokasi Pangkalan Gas LPG 3 Kg Terdekat Lewat Aplikasi MyPertaminaFOTO: Kontes Anjing Paling Jelek di Dunia, Siapa Pemenangnya?70% Laba Tokio Marine Bukan dari Jepang LagiLebih Aman dan Ramah Lingkungan, Kereta Api jadi Pilihan Strategis untuk Angkut Komoditas B310 Jurusan Kuliah di UM Paling Ramai Peminat, Strategi Tembus SNBP 2025Hubungan AS
- ·Bukan Cuma Kasus Joseph Paul Zhang, Menag Juga Soroti Desak Made
- ·INFOGRAFIS: Frugal Living, Gaya Hidup Mewah yang Bikin Cepat Kaya
- ·5 Alasan Kamu Sering Merasa Lapar Meski Sudah Makan
- ·FOTO: Ramai Gua Hira Usai Puncak Ibadah Haji
- ·5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Membuang Racun
- ·Ingin Kecilkan Payudara? Perhatikan Dulu Hal Ini
- ·OJK Sumut Tindaklanjuti 592 Pengaduan Konsumen
- ·Sambut Ramadan, Kemenag Gandeng Influencer Jadi Kader Hisab Rukyat
- ·Banyak Orang Ngebet Melahirkan di Tahun Naga Kayu 2024, Ada Apa?
- ·6 Cara agar Wanita Capai Orgasme, Tak Perlu Kayak Dikejar Target
- ·KPU Siapkan Rapat Pleno Terbuka Untuk Tetapkan Hasil Pemilu 2024
- ·DJITM Siapkan Transportasi Terpadu untuk Dukung Kawasan 3TP dan Sentra Pangan
- ·10 Jurusan Kuliah di UM Paling Ramai Peminat, Strategi Tembus SNBP 2025
- ·Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%, Kemendag Digitalisasi UMKM Lewat Program 'Bedah Warung'
- ·Mau Traveling? 10 Negara Ini Pasang Tarif Mahal Buat Turis Asing
- ·6 Cara agar Wanita Capai Orgasme, Tak Perlu Kayak Dikejar Target
- ·5 Kesalahan saat Memasak Pakai Bawang Putih
- ·Indonesia Dapat Sorotan Dunia dalam Transformasi Maritim Global
- ·NYALANG: Menggapai Langit Biru
- ·PDI Perjuangan Kembali Kritiki KPU Soal Sirekap
- ·Cerita Sukses Bebek Kaleyo, dari Gerobak Kaki Lima hingga Jadi Puluhan Cabang Restoran
- ·Kisah Sukses Nita Dirikan 2 Salon Lewat Kursus Kecantikan Program PKW
- ·Medco Energi (MEDC) Amankan Kredit Jumbo Rp8 Triliun dari Bank BRI
- ·Macron ke RI, Danone Teken MoU dengan BGN
- ·Berapa Lama Ayam Matang Tahan di Kulkas?
- ·Viral Tren Cek Khodam di Media Sosial, Apa Itu?
- ·FOTO: Rayakan Tahun Baru dengan Wine Soda dari Anggur Langka Turki
- ·Kejagung Minta Hakim Tolak Praperadilan Budi Said Terkait Kasus Dugaan Korupsi PT Antam
- ·Lebih Aman dan Ramah Lingkungan, Kereta Api jadi Pilihan Strategis untuk Angkut Komoditas B3
- ·Mitratel Bagikan Dividen Rp2,06 Triliun, Setara 98 Persen dari Laba Bersih 2024
- ·Jawaban BYD Brasil yang Dituding Melakukan Praktik Perbudakan
- ·Tertarik Magang dan Kerja di Jepang? Ini Pesan Wamenaker
- ·Jokowi Prediksi Harga Beras Akan Turun Jelang Panen Raya
- ·FOTO: Facekini Makin Diminati Warga China Hindari Terik Matahari
- ·Di Balik 3 Harimau Mati: Medan Zoo Utang Pakan Satwa, Staf Tak Digaji
- ·Waspada Miom dan Kista Kandungan, Haid Tak Normal Jadi Gejala